Daftar Isi
Dalam dunia konstruksi bangunan, pemahaman mendalam tentang berbagai aspek fundamental menjadi kunci keberhasilan setiap proyek. Meskipun teknologi dan metode konstruksi terus berkembang, ada tiga hal mendasar yang tetap menjadi landasan utama dalam pembangunan struktur yang aman, efisien, dan tahan lama. Mengetahui dan menerapkan ketiga hal ini tidak hanya penting bagi para profesional di bidang konstruksi, tetapi juga bagi pemilik proyek dan masyarakat umum yang ingin memastikan investasi mereka menghasilkan bangunan berkualitas tinggi. Artikel ini akan mengulas tiga elemen penting tersebut, yang wajib diketahui oleh siapa saja yang terlibat dalam konstruksi bangunan.
Apa itu Konstruksi Bangunan?
Definisi konstruksi bangunan secara bahasa adalah proses membangun sebuah bangunan, jembatan, atau jalanan.
Secara istilah, konstruksi bangunan dapat diartikan sebagai upaya untuk mempelajari bagian-bagian suatu bangunan dan bagaimana cara mewujudkannya. Mengacu pada definisi di atas, maka mengenal konstruksi bangunan adalah mengenal semua tentang bagian-bagian yang berperan penting dalam sebuah pembangunan. Semua yang harus dipersiapkan, dilakukan, dilarang, dan semua prinsipnya agar bangunan dapat berdiri tegak. Konstruksi bangunan dalam praktiknya tidak terbatas hanya pada bagaimana menciptakan bangunan.
Terdapat fungsi-fungsi lain yang juga harus Anda ketahui, seperti:
1. Fungsi untuk memperkokoh bangunan
2. Fungsi untuk merencanakan bangunan yang tahan bencana.
3. Fungsi memperhitungkan kesinambungan satu elemen dengan elemen konstruksi lain.
4. Fungsi menciptakan struktur bangunan yang saling proporsional membentuk kesatuan dengan baik.
Jenis-Jenis Konstruksi Bangunan Berdasarkan Tujuannya
Seperti yang telah kita ketahui, konstruksi bangunan ternyata tidak terbatas hanya pada pembuatan tempat tinggal. Berdasarkan tujuannya, jenis-jenis konstruksi dibedakan menjadi 4 (empat) macam, yaitu:
1. Konstruksi Bangunan Gedung (Building Construction)
Konstruksi bangunan gedung meliputi bangunan gedung perkantoran, sekolah, rumah toko (ruko), rumah sakit, mal, dan lain sebagainya. Jika dilihat dari segi biaya dan teknologi, maka konstruksi bangunan gedung terbagi ke dalam skala rendah, menengah, serta tinggi.
Konstruksi yang termasuk dalam skala tinggi meliputi gedung perkantoran, rumah sakit, dan mal. Yang termasuk dalam skala menengah yakni ruko dan sekolah, kemudian konstruksi berskala rendah contohnya seperti puskesmas.
Konstruksi pada sebuah gedung biasanya direncanakan oleh arsitek dan insinyur sipil. Sementara itu, material yang dibutuhkan lebih ditekankan pada aspek-aspek arsitektural.
2. Konstruksi Bangunan Perumahan (Residential Construction)
Dalam membangun konstruksi perumahan, tak hanya fokus pada fungsi dan estetika rumahnya saja. Namun, harus ada perencanaan infrastruktur yang baik, seperti jaringan air bersih, saluran pembuangan air, listrik, dan fasilitas penunjang lainnya.
3. Konstruksi Rekayasa Berat (Heavy Engineering Construction)
Pada jenis konstruksi yang satu ini, proyek yang dikerjakan bersifat berat, sehingga butuh waktu yang cukup lama dan menelan biaya yang tak sedikit. Misalnya, proyek bendungan air, jalan tol, jembatan (flyover), terowongan (underpass), jalur kereta api, pelabuhan, stasiun kereta api, dan bandara.
4. Konstruksi Industri (Industrial Construction)
Jenis konstruksi yang terakhir adalah konstruksi industrial. Sebelum proyek dimulai, dibutuhkan syarat dan spesifikasi khusus agar bangunan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Sebagai contoh, pembangunan kilang minyak, industri kendaraan bermotor, atau pertambangan.
Tahapan Dalam Konstruksi bangunan
Setidaknya ada 3 (tiga) tahapan pokok yang dibutuhkan dalam suatu konstruksi bangunan, antara lain:
1. Tahapan Perencanaan
Tahap perencanaan akan berkutat pada kegiatan membuat gambaran segala sesuatu yang dibutuhkan hingga suatu bangunan terwujud. Hal-hal yang dibicarakan pada tahapan ini adalah merancang desain, menentukan bahan baku yang dibutuhkan, biaya yang dianggarkan, penunjukan penanggung jawab dan lain-lain.
2. Tahapan Pelaksanaan
Pada tahapan pelaksanaan pembangunan, di mulailah segala aktivitas mengeksekusi bangunan berdasarkan rencana yang dibuat. Tahap pelaksanaan kini melibatkan lebih banyak lagi faktor pendukung dibandingkan pada tahap perencanaan. Seperti jalur penyediaan logistik, kerjasama antara kontraktor dan sub-kontraktor, perizinan dan penanggung jawab, hingga ke bagian keselamatan kerja. Di fase inilah maka diperlukan koordinasi yang baik dan Standard Operating Procedure (SOP) yang tegas untuk dijalankan semua pihak terlibat.
3. Tahapan Pengawasan, Pemeliharaan, dan Persiapan Pemakaian
Pada tahap terakhir ini, semua kegiatan konstruksi dipastikan akan berjalan sesuai rencana, tenggat waktu, dan bangunan aman digunakan. Tahapan ini mencakup aktivitas pengawasan jalannya konstruksi, mengecek kelengkapan fasilitas bagunan, hingga penelitian setiap kerusakan atau kekurangan yang mungkin terjadi untuk dilengkapi atau diperbaiki.
Mengetahui tiga hal mendasar tentang konstruksi bangunan tidak hanya akan meningkatkan pemahaman kita tentang proses pembangunan, tetapi juga membantu dalam membuat keputusan yang lebih bijaksana dan efisien. Dengan memahami pentingnya perencanaan yang matang, pemilihan material yang tepat, dan pemantauan yang ketat selama proses konstruksi, kita dapat memastikan bahwa bangunan yang didirikan tidak hanya kokoh dan tahan lama, tetapi juga memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan yang diharapkan. Pengetahuan ini adalah fondasi kuat bagi siapa pun yang terlibat dalam dunia konstruksi, dari profesional hingga pemilik proyek, untuk mencapai hasil yang optimal dan memuaskan.
Untuk melihat informasi lebih lengkapnya, Sahabat NUA bisa kunjungi website kami di All Project NUA Properti dan dapatkan banyak penawaran yang menarik dan terbaik melaluiWhatsApp Business kami.
Sumber: https://blkp.co.id/blogs/detail/3-hal-mendasar-tentang-konstruksi-bangunan